Agartidak khawatir kolesterol dapat meningkat setelah makan daging sapi, ada setidaknya 5 tips yang dapat dipraktikkan: Tidak makan daging berlebihan. Angka aman yang direkomendasikan adalah 1-3 kali makan daging per pekan dengan berat 56-85 gram per porsi. Pilih bagian yang tidak berlemak, misalnya bagian pinggang.
Ketikamenghadapi anak susah makan tentu orang tua perlu mencari cela agar si anak bisa makan dengan mencukupi gizi. Kamis, 30 Juni 2022; Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan, Menyajikan Makanan Baru hingga Mengatur Ritme Makan Wakil Presiden ke Lombok Barat Pantau Kasus PMK, Begini Rekayasa Lalu Lintas dari Polisi
Sebagai negara yang masih memegang teguh adat ketimurannya, masyarakat Indonesia selalu memprioritaskan tentang kesopanan dan tata krama. Mulai dari cara berbicara, berjalan hingga pada hal sederhana seperti makan semua memiliki aturan tata krama yang dianggap baik. Anggapan ini tak sekedar asal-asalan, pasalnya masyarakat Indonesia memang percaya bahwa tingkat kesopanan seseorang bisa dinilai dari seberapa baik dia menjalankan kehidupan dengan tata krama dan menghormati yang lebih tua. Untuk urusan tata cara makan, orang Indonesia memiliki dua cara yakni memakai sendok atau tangan. Masing-masing masih dianggap sopan selama tak bersendawa ketika makan bersama dan lain sebagainya. Lain halnya beberapa negara di dunia, mereka juga memiliki tata cara unik ketika makan atas nama etika dan kesopanan. Negara mana sajakah kira-kira? Berikut tata cara unik makan beberapa negara di dunia versi Spanyol Negara yang khas dengan tradisi matadornya ini ternyata memiliki tata cara unik ketika makan yang dinamakan sobremesa. Dalam bahasa Inggris sobremesa diartikan sebagai after dining atau setelah makan. Artinya masyarakat Spanyol percaya dan memegang teguh tradisi bahwa setelah menyantap makanan, mereka tak diperbolehkan langsung meninggalkan meja makan melainkan harus diam dulu hingga dirasa makanannya benar-benar telah masuk perut. Sembari menunggu makanan benar-benar turun ke perut, mereka biasanya mengobrol atau menceritakan sesuatu. Tradisi ini memang sudah sejak lama dilakukan masyarakat Spanyol, apalagi jika menikmati makan bersama bisa dipastikan semuanya akan sobremesa setelah makanan habis. Jerman Salah satu negara di bagian Eropa Barat yang memiliki tata cara unik ketika makan adalah negara Jerman. Masyarakat Jerman memang dikenal mengkonsumsi roti atau kentang sebagai makanan pokok. Jadi seperti halnya nasi di Indonesia, di Jerman hampir setiap hari roti dan kentang dikonsumsi oleh semua warganya. Dan salah satu keunikan tata cara makannya orang Jerman terletak pada waktu menyantap kentang. Kentang yang seringkali direbus sebelum disantap harus dihancurkan menggunakan garpu. Mungkin terdengar tidak praktis tapi memang tata caranya seperti itu, jika ada yang menghancurkan kentang dengan menggunakan pisau maka dianggap tidak memiliki sopan santun. Jepang – Korea Tingkat kesopanan masyarakat Asia Timur memang sudah tak diragukan lag. Mereka sangat menjunjung tinggi kesopanan, tradisi dan budaya para leluhurnya. Tak terkecuali soal makanan, mereka sangat memperhatikan tata caranya agar tak luput menghormati orang yang lebih tua. Di Jepang dan Korea, masyarakatnya selalu makan dengan sumpit. Karena itulah, menusuk makanan dengan sumpit serta beradu sumpit tak diperbolehkan. Mau ambil lauk sekecil atau sebesar apapun harus memakai sumpit. Jika makanan yang disajikan adalah sup mereka boleh memakai sendok dan sebelum makan terlebih dahulu mencium baunya dan meminum kuahnya. Hal ini dianggap sangat menghormati dan memuji masakannya enak. Di dua negara ini, mempersilahkan orang yang lebih tua mengambil makanan dulu dianggap sangat sopan. Tak boleh ada sisa jika makan bersama orang Jepang dan Korea, karena jika iya mereka menganggap hal tersebut adalah penghinaan. Inggris Bagi masyarakat Indonesia, makan menggunakan tangan secara langsung sudah tak aneh lagi. Namun bagi beberapa negara-negara seperti di Eropa atau Amerika pasti dianggap sedikit jorok dan menjijikkan. Akan tetapi hal tersebut tak berlaku bagi orang Inggris. Mereka terbiasa makan asparagus dengan tangan secara langsung. Asparagus adalah sayuran rendah kalori yang sering diolah menjadi makanan di Eropa. Mereka memotong bagian pangkal asparagus yang memang teksturnya lebih keras dibandingkan yang lain dengan tangan kemudian mengunyah bagian lainnya. Sementara asparagus dinikmati, bagian pangkal yang telah dipotong tadi tetap ditaruh di atas piring hingga makan selesai. Tata cara seperti ini sudah sejak lama dipakai oleh masyarakat Britania Raya, Inggris. Thailand Negeri 1000 Pagoda Thailand ternyata juga termasuk negara dengan tata cara makan yang unik di dunia. Hal-hal mistis dan berbagai mitos yang hadir dalam kepercayaan masyarakat Thailand ternyata juga memberi efek kebudayaan yang beraneka ragam. Seperti tata cara makan yang mengharuskan posisi telapak kaki tak boleh terlihat ketika lesehan atau posisi kepala saat duduk juga tak boleh lebih tinggi dari patung Buddha atau Raja yang ada di rumah. Tak hanya itu saja, masyarakat Thailand selalu menikmati makan dalam diam alias tanpa bercanda karena jika mereka bercanda nasinya akan dicuri oleh hantu! Uniknya lagi, ketika makan sambil bersandar mereka akan terlahir sebagai ular di kehidupan reinkarnasi mendatang. itulah tata cara unik makan beberapa negara yang ada di dunia. Meskipun berbeda-beda tapi semuanya memiliki maksud yang sama yakni menjaga etika dan kesopanan. Jika anda sedang bertamu, apalagi orang asing diluar Indonesia hal terbaik adalah ikut menghargai tradisi-tradisi atau kebiasaan contohnya seperti tata cara makan mereka. Karena titik kehormatan seseorang juga berasal dari seberapa besar mereka menghargai orang yang lain. referensi2 Orang Tiongkok cenderung memotong makanan dengan ukuran "sekali makan", atau sekali muat dalam mulut. Berbeda dengan hal ini, masyarakat Indonesia justru memasak dengan ukuran yang besar, sehingga masih membutuhkan pisau atau alat bantu lainnya untuk memotongnya kembali. wok stir fry. 3. Sunda adalah salah satu suku di tanah air yang sebagian besar warganya menempati wilayah Jawa Barat. Masyarakat Sunda dikenal sangat menjaga tradisi dan budaya dari nenek moyang. Hal itu dapat dilihat dari berbagai pantangan, serta tradisi unik yang masih tetap dijalankan di tengah lingkungan masyarakat tanah Pasundan. Nah, setelah sebelumnya kita membahas kebiasaan unik orang Sunda. Kali ini Keluyuran akan mengulas kebiasaan makan suku ini yang jarang diketahui oleh orang lain. Seperti apa itu? Simak ulasannya berikut ini ya! Baca juga Kebiasaan Unik Orang Sunda 1. Menyukai ikan asin Ikan asin adalah salah satu olahan ikan favorit masyarakat Sunda. Jenis hidangan ini berasal dari pesisir pantai. Ikan asin sendiri merupakan olahan ikan yang telah melalui proses pengawetan dengan menggunakan garam. Pada umumnya, ikan asin mampu bertahan lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Jenis ikan asin yang kerap dikonsumsi masyarakat Sunda cukup beragam mulai dari ikan peda, jambal roti, cucut, Aasin sepat, dan gabus. Masyarakat Sunda biasa menyantap ikan asin dengan nasi panas, sambal, dan lalapan. Meski hidangan tersebut terbilang sederhana, tetapi sebagian besar masyarakat Sunda sangat menyukai hidangan khas tersebut. Bahkan di setiap restoran Sunda, ikan asin kerap dijadikan sebagai salah satu menu wajib yang harus ada 2. Jengkol dan petai makanan favorit Selain ikan asin, orang Sunda juga terkenal sangat suka dengan Jengkol dan Petai. Jengkol dan petai merupakan jenis tumbuhan polong-polongan yang memiliki aroma khas. Kedua jenis sayuran ini umumnya disajikan mentah atau diolah menjadi hidangan berbumbu. Jengkol dan petai dikenal memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik bagi tubuh. Sebagian masyarakat yang ada di tanah air memang tidak terlalu menyukai kedua jenis sayuran ini. Mengingat aroma kedua sayuran ini yang tidak sedap, dan dapat mempengaruhi bau pada air seni. Meski demikian, masyarakat Sunda sendiri dikenal sangat menyukai jenis sayuran ini. Selain kerap dijadikan sebagai lalapan, jengkol dan petai juga bisa diolah menjadi menu lezat. 3. Suka makan bersama Salah satu kebiasaan makan orang Sunda yang masih terjaga hingga saat ini adalah makan bersama. Masyarakat Sunda menyebut kebiasaan tersebut dengan istilah 'Botram', yang merujuk pada tradisi berkumpul dan makan bersama. Ada pula istilah 'Munggahan', yaitu kegiatan makan bersama yang dilakukan saat menjelang hari raya. Biasanya masyarakat Sunda akan mengundang keluarga, kerabat, atau tetangga untuk menikmati hidangan bersama. Selain dapat mempererat tali silaturahmi, kegiatan tersebut biasanya diadakan sebagai bentuk rasa syukur atas segala kenikmatan yang telah Tuhan berikan. Salah satu makan bersama orang Sunda yang cukup populer di tanah air adalah 'Ngaliwet'. 4. Suka lalapan mentah Lalapan adalah berbagai jenis sayuran mentah, yang kerap disajikan sebagai menu pelengkap masyarakat Sunda. Pada umumnya lalapan disajikan dengan sambel. Jenis sayuran yang biasa digunakan cukup beragam, mulai dari timun, kol, selada, terong hijau, leunca, daun kemangi, jengkol, pete, pare, tomat, daun pepaya dan masih banyak lagi. Kebiasaan masyarakat mengonsumsi lalapan memang tidak terlepas dari budaya, tradisi, karakter masyarakat dan keadaan alam tanah Sunda. Seperti kita ketahui, wilayah di Jawa Barat terkenal dengan daerah yang dikelilingi pegunungan yang subur. Hal itulah yang membuat berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan sangat baik. 5. Kuat makan pedas Orang Sunda cenderung lebih suka masakan dengan cita rasa pedas. Masyarakat Sunda biasa menggunakan cabe rawit sebagai salah satu condiment dalam masakannya. Masyarakat Sunda sendiri dikenal memiliki berbagai jenis sambal dengan cita rasa berbeda. Meski demikian, hampir sebagian besar rasa yang dihasilkan memiliki tingkat kepedasan yang kuat. Hal tersebut karena bahan baku yang digunakan serta cara pengolahannya yang fresh. Pada umumnya masyarakat Sunda menggunakan banyak cabe rawit.
Tradisimakan Bajamba adalah salah satu tradisi dari daerah Sumatera Barat, yang artinya duduk bersama di suatu ruangan, berkumpul kemudian melakukan makan bersama-sama. Hal ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia, dan juga sebagai bukti keakraban di suku Minang. Tradisi makan bajamba ini diyakini berasal dari Koto
Dapur Rasa Campak-Campak Jadi
Makan3 Kali ( Prasmanan ). Sepeda 1 Orang 1 Sepeda. Peralatan Snorkling Lengkap 1 Hari. Kapal Boat Keperluan Snorkling 1 Hari. Foto Kamera Underwater. CD Dokumentasi. Local Guide 24 Jam. Barbeque di Akhir Malam. Bonus Banana Boat; Bonus Jalan Jalan Ke Pantai Barat Jika Ingin. Bonus Jalan Jalan Ke Jembatan Cinta Jika Ingin.
– Kantor Berita AFP telah menulis suatu seri karangan. Judulnya "Kebiasaan makan di seluruh dunia". Tidak semua kami ambil, tetapi inilah beberapa diantaranya. Mungkin menarik juga sebagai bahan perbandingan. Seperti yang pernah tertuang dalam Majalah Intisari edisi April 1978, dengan judul Dari Daging Panggang Argentina Sampai Pangsit Peking. - Orang harus makan untuk hidup dan bukan hidup untuk makan. Rupanya prinsip itu masih melekat pada orang Amerika. Baca Juga Aksi Makan Hamburger Sekali Telan Darren Bray Berujung Maut Setiap emigran memang membawa masakan-masakannya sendiri yang memperkaya menu tuan rumah, tetapi masakan Amerika umumnya memang sehat, tetapi bukan masakan yang bisa dikenang. Kalau mau makan enak, mereka umumnya ke restoran Perancis yang harganya juga setinggi langit. Hamburger tetap "raja" kalau dilihat dari jumlah yang dihabiskan. Seorang Amerika rata-rata makan lima setiap minggu. Ini berarti 55 milyar hamburger setahun. Alasannya karena harganya relatip murah, cepat dimakan, dan sementara perut tidak akan minta diisi lagi. Makanan nasional lain yang juga disukai di negara di mana orang tidak suka membuang waktu ini ialah "hot dog." Pekerja pada waktu makan siang sering tampak makan roti dengan sosis ini di pinggir jalan. Baca Juga Ada Sejarah Unik di Balik Nama 'Hot Dog', Benarkah Dulu Terbuat dari Daging Anjing? "Pretzel", semacam "kue asin" juga merupakan simbol negara terkaya di dunia ini. Namun umumnya seorang Amerika yang jauh dari rumah tidak makan. la hanya jajan. Orang Amerika jarang ke restoran siang hari, kecuali untuk makan siang bisnis. Sandwich yang dibeli di pojok jalan cukup untuk mengisi perut sampai malam hari. Seperti penduduk Amerika lain, orang New York makan hangat pagi dan malam hari. Makan pagi gaya Inggeris merupakan tradisi kuat yang memungkinkan orang kenyang sampai makan malam, yaitu satu-satu kesempatan keluarga bisa berkumpul. Kalau semua lelah, mereka harus makan dingin. Namun oven mikrowave, mesin pencuci piring dan ribuan alat listrik lain merubah dapur menjadi laboratorium. Baca Juga Lupakan Hamburger; Serangga Lebih Bermanfaat untuk Manusia dan Alam Sekitar! Orang Amerika biasanya belanja sekali seminggu dan 18 persen dari penghasilannya masuk perut. Banyak masakan dijual dalam bentuk beku dan kalau mau dimakan cukup digodok dalam air panas selama 10 menit. Bahkan dessert juga sudah dijual siap di makan. Orang tinggal membuka plastik saja. Sayur juga bisa dibeli dalam kaleng atau beku, karena serba cepat. Roti dibuat dalam jumlah besar. Piring yang dimasukkan ke dalam oven cukup dibuang selesai dipakai. Demikian pula piring yang dipakai kalau orang mengadakan pesta prasmanan. Daging yang dibungkus dalam kertas cellophane dan sudah diiris itu memang empuk, tetapi rasanya hambar. Sari buah "asli" disajikan dalam gelas karton, sedangkan gula diganti dengan saccharine yang cocok untuk mereka yang diit terus. Sop dalam kaleng harus dipanasi sebelum disajikan, sangat populer di antara para artis pop. Dan karena anggur masih merupakan minuman mewah setiap orang minum bir. Baca Juga 4 Kebiasaan Makan yang Tak Boleh DIlakukan Jika Ingin Membentuk Massa Otot Semuanya ini memberi kesempatan pada rakyat Amerika untuk mengkonsentrasikan diri pada program TV. Biarpun Amerika negara kaya "T-bone steak" dan Sirloin steak, tetap merupakan makanan mewah. Yang rupanya akan menjadi daging nasional ialah ayam. Ini juga karena ekonomi. Masakan ayam yang disebut "Southern fried chicken" barang ekspor yang populer. Masakan daerah biasanya yang paling baik, termasuk masakan khusus Louisiana dan bagian selatan lain ikan dengan saus, pecan pie, jagung bakar dari negara-negara bagian Amerika Tengah dan makanan yang lebih pedas dari pantai Barat. Baca Juga Duh, Betapa Esentriknya Kebiasaan Makan 9 Diktator Kejam Ini 2 Bagi seorang Eropah cara makan Amerika sering tampaknya seperti mesin waktu. Pada jam makan mereka hanya makan keju, yang dibumbui dengan bawang, bacon atau pimento, dioleskan di atas toast kecil-kecil. Sebagai hidangan permulaan mereka umumnya menyajikan slada. Hanya dressingnya berbeda. Adakalanya French dressding atau dressing lain seperti Russian sauce. Khususnya orang New York, entah karena masakan di rumah tidak enak, sekali seminggu- orang suka makan di luar. Umumnya pada hari Minggu kalau orang tidur sepuas-puasnya. Pada hari itu ada "brunch". Maksudnya menu harga pasti yang disajikan setelah pukul 3 sore. Harga bersaing. Dekornya khas ruangan agak gelap seperti ruangan bawah sebuah hotel di tempat peristirahatan musim dingin, atau dihiasi dengan ribuan tanaman hijau. Mungkin suasana vitu yang menarik orang, bukan masakannya. Baca Juga Kebiasaan Makan Yang Baik Namun orang Amerika yang tahu gengsi harus makan di restoran Perancis. Sekolah hotel dan restoran dibuka di mana-mana dan kokinya diundang dari seberang samudera. Buku resepnya ditanggung laris. Koran-koran besar juga mempunyai kolom masakan yang sangat disegani para koki. Restoran baik memang harus mempunyai koki Perancis. Dan kalau tidak mau bangkrut kadang-kadang juga mempunyai pelayan Perancis. Tetapi harganya juga sepadan. Ada yang mempunyai menu utama yang harganya 90 dolar. Baca Juga McDonald's si Raja Hamburger 1 PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Karenanya cara makan yang paling baik adalah cara makan ala Rasulullah ï·º dan orang-orang yang mengikutinya, yakni dengan tiga jari ( Asyraf al-Wasail, hal. 204; dan Jadul Maad, jilid 4, hal. 322). Kelimabelas , tidak mengambil bagian pucuk makanan.
Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner, orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola makan yang Mulailah dengan yang manis Jangan bayangkan bubur ayam, nasi goreng, nasi uduk plus oseng tempe, ataupun mie kuah, ada di meja makan orang Eropa saat sarapan. Karena nyatanya, mereka tidak ada waktu membuat semua makanan itu di pagi hari. Sarapan di Eropa termasuk mudah dan paling lama hanya 15 menit. Selain roti, sereal, ataupun yoghurt, banyak juga keluarga angkat saya yang menambahkan telur, sosis, atau salami di menu sarapan mereka. Di negara Nordik, para anak dan orang dewasa juga suka sekali menyantap oatmeal atau mereka menyebutnya bubur saat sarapan. Lucunya, sarapan di Eropa selalu dimulai dengan sesuatu yang manis-manis, seperti susu, kopi, teh, jus, cokelat, buah-buahan segar, ataupun selai buah. Sewaktu jalan-jalan ke Italia, saya dan seorang teman mampir ke kedai kopi yang sudah buka jam 6 pagi. Betul saja, dibandingkan menemukan sandwich yang mengenyangkan, kami hanya melihat orang kanan kiri menyantap brioche atau roti manis ditemani secangkir espresso. 2. You can only be king once Ada sebuah pepatah diet mengatakan, "breakfast like a king, lunch like a prince, and dine like a pauper." Di Eropa, prinsip ini justru malah kebalikannya. Orang Eropa cenderung makan sangat sedikit di pagi hari dan menyantap makanan berat saat malam. Tidak seperti di Indonesia yang selalu menyajikan nasi panas dari pagi ke malam hari plus lauk berminyak nan mengenyangkan, orang Eropa 'hanya boleh' menyantap masakan hangat sekali dalam sehari. Bisa saat makan siang ataupun makan malam. Kalau sarapan selalu dimulai dengan yang manis, siang hari menu diganti dengan makanan yang asin seperti sandwich ataupun salad. Malam hari, salah satu anggota keluarga biasanya masak dan menyiapkan sesuatu yang lebih berat seperti steak, nasi, pasta, burger, ataupun pizza. Bagi orang Eropa, dinner menjadi sangat penting bagi tubuh mereka setelah lelah beraktifitas di luar. Makanya demi memanjakan si tubuh, makan malam biasanya dibuat lebih komplit dan berat ketimbang dua waktu lainnya. Hebatnya lagi, orang Eropa sudah terbiasa menyantap makanan fresh from the oven setiap hari meskipun harus repot memasak dulu. Ide tentang menyimpan makanan lalu besoknya dimakan kembali biasanya hanya bertahan selama satu hari, lalu sisanya dibuang. 3. Snacking is not so chic Sejujurnya, saya jarang sekali menemukan orang yang suka ngemil di Eropa. Apalagi ngemil kue-kue manis ataupun chiki sambil nonton tv. But, of course, they do eat chips! Konsep ngemil ini pun biasanya hanya dijadikan disiplin saat hari kerja. Di akhir pekan, orang Eropa biasanya lebih relaxed memanjakan lidah dengan sesuatu yang manis seperti cokelat ataupun permen. Ngemil pun sebenarnya dipandang tidak elegan oleh orang Prancis. Selain mengandung lemak dan kolesterol tinggi, tentu saja mereka sangat membatasi asupan snack yang dimakan untuk menjaga tubuh agar selalu tetap ramping dan sehat. Orang tua Eropa juga sangat membatasi anaknya untuk tidak sembarangan makan snack di luar jam makan besar. Kuantitas ngemil harus dihitung agar anak tidak ketagihan. Kebiasaan mendisiplinkan anak seperti ini awalnya saya rasa terlalu "jahat" sampai harus membatasi apa yang anak ingin makan. Tapi lama-kelamaan, saya mengerti, kalau anak terus-terusan diberi makanan manis tanpa dikontrol, mereka akan sangat mudah obesitas dan manja ingin minta lagi dan lagi. Dibandingkan ngemil keripik kentang, orang Eropa lebih suka mengunyah biskuit buah-buahan, muesli bar, ataupun kue beras. Kalau pun belum kenyang, mereka juga biasanya menyajikan dessert yang wajib ada setelah makan malam. Jenis dessert pun kebanyakan sehat, seperti yoghurt plus berries, sepotong kecil fruit cake, atau berbagai jenis keju berkualitas tinggi. Lalu bayangkan di Indonesia, betapa gurih dan nikmatnya ngemil bakso saat hujan, pempek dengan cuko pedas-pedas, ataupun martabak manis penggugah selera. Uuups, belum kenyang, lanjut Nasi Padang! 4. Makanlah pada tempatnya Saya akui, kedisplinan orang Eropa di meja makan harus diacungi jempol. Lapar tidak lapar, kalau waktunya memang sedang makan bersama, semua anggota keluarga wajib berkumpul di meja. Tradisi seperti ini hebatnya bisa saya rasakan setiap hari sewaktu tinggal di Belgia. Di Indonesia, momen makan bersama keluarga sangat sulit saya dapatkan kecuali di bulan Ramadhan. Saat buka puasa pun, kadang beberapa anggota keluarga ada yang sengaja memisahkan diri agar bisa nonton tv. Padahal makan bersama seperti ini adalah waktu yang paling tepat bertukar cerita dengan anggota keluarga hingga menguatkan rasa kebersamaan. Satu lagi yang menarik soal betapa hebatnya fungsi meja makan. Para anak-anak balita di Eropa dibiasakan sudah mandiri di meja makan mereka sendiri tanpa harus dipangku orang tua. Saat usia mulai satu bulan, para host kids saya sudah 'ikut makan' bersama keluarga di meja. Menginjak satu tahun, kursi khusus pun dipersiapkan di samping kursi orang tuanya. Lalu di usia 2 tahun, saya sudah bebas tugas membantu menyuapi anak-anak ini, karena nyatanya mereka sudah bisa makan sendiri. 5. No phone allowed Jujur saja, saya sangat benci melihat ada ponsel di meja makan. Meskipun sedang makan sendiri di restoran, saya berusaha terlihat cuek dengan keberadaan ponsel tanpa takut mati gaya. Orang Eropa sangat menikmati waktu kebersamaan di meja makan hingga bisa saja mengobrol begitu lamanya. Keberadaan ponsel memang tidak jauh dari mereka tapi selalu absen saat makan malam. Sangat tidak sopan sibuk dengan ponsel masing-masing ketika semua anggota keluarga sedang menyantap hidangan. Kembali ke Indonesia, entah kenapa, saya selalu melihat meja makan orang di restoran dipenuhi dengan ponsel. Belum lagi ide mencuri WiFi gratisan yang alih-alihnya dipakai untuk upload foto sebelum atau setelah makan. Puncak asiknya adalah saat selesai makan, lalu semua orang seperti terburu-buru mengeluarkan ponsel dan sibuk melihat apa yang terjadi di sosial media. Satu kali, host mom saya di Denmark, pernah mengangkat telpon dari seseorang di jam makan malam. Mungkin karena keasikkan, si ibu sampai tidak terlalu memperhatikan anak kembarnya yang memang sedang sakit lalu muntah-muntah. Bukannya langsung sigap dengan si kembar, si ibu masih asik saja mengobrol dengan orang di seberang telpon. Host dad saya akhirnya langsung sigap mengangkat si kembar dari kursi dan marah-marah ke si istri karena bisa-bisanya masih sibuk dengan hal lain. Sehabis dari kejadian itu, saya tidak pernah lagi melihat si ibu memegang ponsel ketika jam makan malam. 6. Rumput tetangga memang lebih hijau Pertama kali ke Denmark dan ikut masak dengan host dad, saya sebenarnya heran sekaligus bosan selalu kebagian tugas memotong sayuran segar untuk dibuat salad. Tidak hanya sekali dua kali, tapi setiap hari! Sampai-sampai saya pernah menyindir mereka, "you always eat salad." Si bapak yang memang lebih cerewet, bertanya kepada saya jenis sayuran apa saja yang biasa orang makan di Indonesia. "We never eat raw veggies, only the overcooked ones," kata saya. Semakin lama tinggal dengan mereka dan ikut komunitas vegan, akhirnya saya paham bahwa orang Eropa memang tidak pernah lepas dari sayuran segar sebagai pelengkap makan. Dibandingkan dengan sayuran layu yang ada pada menu makanan orang Indonesia, orang Eropa lebih banyak mendapatkan vitamin dari sayuran mentah sebagai salad. Ibarat sambal bagi orang Indonesia, kehadiran sayuran di tiap menu makanan menjadi hal wajib bagi orang Eropa. Di Belgia, host kids saya termasuk yang sangat pilih-pilih makanan dan sayuran. Jenis sayuran pun hanya terbatas ke kembang kol, wortel, ataupun brokoli yang di-steam. Sementara di Denmark, host mom saya sudah membiasakan anak-anaknya diberi wortel, kacang polong rebus, ataupun jagung sejak usia 2 tahun. Meskipun tak semua anak mau makan sayuran, tapi semua orang tua mereka percaya bahwa menghadirkan sayuran di piring sejak dini bisa perlahan menumbuhkan awareness mereka saat beranjak besar. 7. Always obey the rules! Selain kebiasaan makan di atas, saya juga sangat menyukai pelajaran table manner sederhana yang saya lihat dari keluarga Eropa. Contohnya dengan mengajarkan anak memegang pisau di sebelah kiri dan garpu di sebelah kanan. Saya kesulitan makan dengan tangan kiri, akhirnya jadi terbiasa memegang garpu di sebelah kanan. Para anggota keluarga pun dilarang meninggalkan meja makan duluan jika anggota keluarga lainnya masih ada yang makan, kecuali sedang ada hal penting yang harus segera dilakukan. Anak-anak yang rewel dan tidak ingin makan di meja, selalu didisiplinkan terlebih dahulu untuk bersikap well-mannered di meja makan. Saat ada pesta besar pun, makanan yang sudah disajikan di atas meja sepatutnya dihabiskan agar tidak mubazir. Jadi bagi yang masih lapar, sungguh dipersilakan kembali mengisi piring mereka dengan makanan yang masih ada. Tenang saja, tidak akan ada yang menyindir berapa kalori yang sudah dimakan. Jadi, tidak perlu malu jika ingin menambah. Karena begitu tegasnya pelajaran tentang kedisplinan dan kebersamaan ini lah, makanya kebiasaan makan ini tetap kuat di segala generasi. Seorang teman saya, Michi, wajib sekali makan tiga kali—tapi tidak lebih—sehari karena memang seperti itulah normalnya bagi dia. Bunny, cowok Denmark yang saya kenal, meskipun bangun tidur jam 5 sore, dia tetap memulai hari dengan makan oatmeal layaknya di pagi hari. Jadi, kalau kita mengatakan bahwa orang Eropa cenderung individualis dan tidak terlalu family minded, sebenarnya salah juga. Orang Eropa justru sangat relaxed hingga betah berlama-lama mengobrol sekalian menikmati momen kebersamaan. Tidak hanya diajarkan untuk menikmati makanan, ada juga ungkapan-ungkapan dalam bahasa lain, contohnya Denmark, seperti "Tak for mad terima kasih atas makanan yang sudah dibuat" yang diucapkan setelah makan untuk menghargai jasa si pembuat makanan.
- Pola makan sangat berpengaruh bagi fungsi tubuh. Tidak hanya yang terlihat secara fisik, tetapi juga yang tidak terlihat seperti fungsi otak. Hal tersebut terkandung dalam pepatah you are what you eat. Salah satu pola makan yang dianggap buruk adalah pola makan ala Barat western. Dalam temuan yang diterbitkan dalam Royal Society Open Science disebutkan, menerapkan pola makan barat, bahkan hanya dalam waktu satu minggu saja, secara perlahan merusak fungsi otak dan mendorong orang-orang muda yang langsing dan sehat untuk makan berlebih. Untuk menginvestigasi bagaimana pola makan barat berdampak pada manusia, para peneliti merekrut 110 orang bertubuh kurus dan sehat usia 20 hingga 23 tahun yang cenderung memiliki pola makan yang baik. Setengahnya secara acak masuk ke kelompok kontrol yang menjalani pola makan normal mereka selama seminggu. Setengah lainnya menjalani pola makan gaya barat yang berkalori tinggi, dengan makanan seperti wafel Belgia dan makanan cepat saji. Para peneliti menemukan bahwa setelah seminggu melakukan pola makan tinggi lemak dan tinggi gula, peserta yang berusia 20 tahunan mendapat nilai lebih buruk pada tes memori. Selain itu, mereka juga cenderung lebih menginginkan junk food ketika sesi makan selesai. Temuan itu menunjukkan bahwa pola makan ala barat membuat orang lebih sulit untuk mengatur nafsu makan dan di sisi lain menunjukkan adanya gangguan di wilayah otak yang disebut hipokampus. "Setelah seminggu menjalani pola makan ala barat, seseorang akan lebih menginginkan makanan enak, seperti makanan ringan dan cokelat bahkan ketika merasa kenyang," kata seorang profesor psikologi di Macquarie University, Sydney, Richard Stevenson. Kondisi tersebut akan membuat seseorang lebih sulit untuk menolak keinginan makan dan menciptakan perilaku makan berlebih. Pada akhirnya kondisi ini merusak hipokampus, wilayah otak yang terlibat dalam memori dan kontrol nafsu makan.
Saatmakan, mereka duduk santai di lantai. Alas makanannya berupa daun pisang atau piring kayu. Mereka juga selalu mencuci tangan dan makan menggunakan tangan kanan. Yang menarik, kebiasaan cuci tangan sebelum makan ternyata bukan karena faktor kebersihan, melainkan agar nasi yang dikepal nggak lengket di tangan.
Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar. Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik. Beberapa etika umum yang harus dilakukan adalah 1. Bila pelayan tidak memberikan anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan dua tangan. 2. Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan anda 3. Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera menunjuk menu yang anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer. Jamuan formal terdiri dari beberapa menu Hidangan Pembuka Appetizer Sebelum hidangan pembuka disajikan biasanya diatas meja disediakan roti sebagai panganan, anda bisa makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua macam, Hot Appetizer dan Cold Appetizer. Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil. Kalau Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan. Hidangan Utama Main Course Bila hidangan utama sudah tiba, jangan salah kalau anda sedang diundang jamuan makan ala internasional, umumnya ada dua cara menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa lain lagi, biasanya langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalau memakan dengan garpu di tangan kiri. Hidangan Penutup Dessert Puas menyantap hidangan utama, saatnya anda menikmati hidangan penutup. Hidangan penutup umumnya berupa makanan atau minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus. Jangan makan hidangan penutup langsung setelah anda menghabiskan makanan utama. Berilah waktu untuk perut anda. Setelah dirasa cukup dan hidangan penutup sudah siap, amkaan anda bisa menyantapnya. Bila hidangan pentup anda berupa minuman yang ada hiasan diatasnya. Makanlah hiasannya atau sisihakan terlebih dahulu. Baru minum isinya. Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan Berbicara dengan volume suara yang rendah Tutupi mulut saat batuk atau bersin Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk Jangan bersendekap di meja makan Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan Jangan berbicara melalui telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat anda benar benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali. Jangan menimbulkan suara saat memakan sup Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan. Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan Tawarkan ke orang di sebelah anda saat anda akan menuangkan minuman ke gelas anda Sisakan makanan sedikit bila anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal. Jangan lupakan satu hal yang umum, jangan lupa untuk selalu mengatakan tolong’ dan terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan Tata Letak dan Etiket umum A. Serbet B. Piring utama C. Mangkok sop dan tatakannya D. Piring roti dan mentega dengan pisau roti E. Gelas air F. Anggur putih G. Anggur merah H. Garpu ikan I. Garpu utama J. Garpu salad K. Pisau utama L. Pisau ikan M. Sendok sop N. Sendok makanan pencuci mulut dan garpu kue Perhatikan bahwa posisi garpu salad J disarankan untuk diletakkan disebelah kiri garpu utama I. Bagaimanapun juga untuk jamuan resmi garpu utama digunakan sebelum garpu salad, karena itu sebaiknya para tamu menunggu hidangan utamanya sebelum mengambil salad. Apa yang harus dilakukan Kapan memulai makan Tidak sesuia dengan nasehat orang tua, para pakar etiket malah menganjurkan untuk memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang lain – mulailah makan saat makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah hingga tuan rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga tamu utamanya mulai mengambil makanan. Makanan yang dapat dipegang dengan tangan Roti break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before buttering. Daging jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan. Makan dengan tangan Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring anda sebelum memakannya. Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan jagung pada ikan tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayapayam dan tulang untuk situasi tidak resmi, sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering. Membuang makanan yang terselip dari mulut 1. Serpihan buah zaitun keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuangnya ke piring. 2. Tulang ayam gunakan garpu untuk membuang ke piring. 3. Duri ikan buanglah dengan jari. 4. Bagian yang lebih besar tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan keluarkan dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain. Tata cara untuk minum MUG gelas agak besar tanpa kaki yang digunakan untuk minum kopi, teh atau minuman panas lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan biasanya disertakan untuk meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak disediakan sama sekali. Bila disertai tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring mentega atau piring makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu akan minum. Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air panas pada piring alas/tatakan cangkir. Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan sendok pengaduk yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan setelah selesai mengaduk minuman. Bila tak tersedia, jangan lupa memintanya. Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak memungkinkan, gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini untuk menghidari tumpahan yang lebih banyak atau mengenai baju Anda. Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur merah, pegang kaki gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga kedinginan minuman tersebut. Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi Anda tidak ingin memakannya, boleh disingkirkan. Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar cepat dingin, Anda bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu sampai panasnya berkurang. Tugas anda 1. Buat skema tata letak peralatan makan ala barat seperti yang diminta di atas, jika anda diharuskan mempersiapkan table nya 2. menurur anda, mengapa penting kita mengetahui, dan mampu melakukan tata cara makan sesuai etiket di atas? Jika ada pertanyaan bisa diajukan via email atau langsusngvia blog ini Tugas dikumpulkan pada hari Senin 3 Juni 2013, paling lambat pukul Selamat mengerjakan
.