PengertianProduksi Massal. Hal pertama yang perlu dipelajari adalah pengertian dari produksi massal atau produksi massa. Secara umum, produksi massal merupakan proses pembuatan barang atau produk yang dilakukan dalam jumlah besar. Kegiatan produksi tentunya tidak selalu dilakukan dalam jumlah besar. Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan
Meningkatnya produktivitas perusahaan dan berkurangnya biaya produksi yang dibutuhkan dapat diperoleh jika perusahaan menerapkan produksi massal. Pengertian produksi massal akan dijelaskan selengkapnya pada artikel ini. Selain memberikan banyak keuntungan, produksi massal juga memiliki beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus bisa memiliki sistem terintegrasi untuk meminimalisir risiko yang timbul dari praktik produksi massal ini. Bagaimana pengertian produksi massal dan berbagai hal yang berkaitan dengan prosesnya? Simak informasi berikut ini, ya! BACA JUGA Pengertian Produksi Fungsi, Tujuan, Faktor, dan Tahapannya iStock Produksi massal atau mass production merupakan kegiatan produksi yang biasa dilakukan oleh perusahaan manufaktur dalam memproduksi barang dalam jumlah banyak dan berulang untuk memenuhi permintaan konsumen. Dalam praktiknya, perusahaan harus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen namun tetap menjaga kualitas produk yang sedang diproduksi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan konsumen agar tetap setia menggunakan produk produksi massal tersebut. Fokus produksi massal adalah mendorong efisiensi produsen untuk melakukan aktivitas produksi dengan menyesuaikan prosedur dan standar yang telah ditentukan. Produsen juga harus menjalankan aktivitas produksi ini secara kontinu untuk mencukupi kebutuhan pasar. Pada proses produksi massal, sebuah perusahaan wajib memiliki perencanaan yang matang sebelum berjalan. Produksi yang dilakukan juga harus terukur dan terarah. Maksudnya, dalam 1 hari kerja, perusahaan harus bisa menghasilkan produk sesuai jumlah yang telah ditentukan dan mampu memenuhi standar kualitasnya. Selain itu, proses produksi massal juga tidak dapat dilakukan oleh para pekerja saja, melainkan juga membutuhkan bantuan dari mesin dan sistem pemrograman. Hal ini tentu saja akan membuat proses produksi dapat dilakukan secara efektif dan efisien guna mencapai target yang telah ditentukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus bisa memenuhi target produksi sekaligus menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Untuk itu, banyak aturan dan tahapan yang penting dipahami oleh para pelaku usaha agar bisa menjalankan produksi massal dengan optimal. Ciri-ciri produksi massal iStock Setelah memahami pengertian produksi massal di atas, berikut adalah beberapa ciri-ciri yang bisa Sedulur simak agar semakin paham dengan informasi ini. 1. Membutuhkan tenaga kerja khusus Proses produksi massal memang secara umum dilakukan menggunakan mesin, namun ada beberapa tahapan yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja manusia. Contohnya pada produksi massal kendaraan bermotor. Dalam produksi kendaraan bermotor, tenaga kerja manusia dibutuhkan pada beberapa proses. Misalnya pada produksi mobil, tenaga kerja manusia masih dibutuhkan untuk menguji coba kemudi, memasang baut, dan lain sebagainya. 2. Biaya awal besar Apabila sebuah perusahaan memiliki rencana untuk melakukan produksi massal, maka satu hal yang harus dipersiapkan oleh perusahaan adalah biaya awal yang besar. Hal ini penting dipahami karena biaya akan selalu berkaitan dengan proses agar bisa berjalan secara optimal. Biaya awal ini meliputi mesin produksi, tenaga kerja yang sudah terlatih, serta biaya bahan baku yang tentunya memiliki jumlah yang besar. 3. Memiliki standarisasi Dalam menjalankan proses produksi massal, dibutuhkan sebuah standarisasi yang berguna untuk membantu menghasilkan barang yang sama dalam jumlah besar dan waktu relatif cepat. Standarisasi ini juga penting untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, pada praktik produksi massal, standarisasi yang dimiliki suatu perusahaan harus konsisten dalam menghasilkan output produk. Jika perusahaan ingin melakukan perubahan pada output, maka perubahan harus dilakukan secara signifikan dan membutuhkan waktu yang lama karena harus merubah banyak hal dalam sistem. 4. Aliran produksi lancar Dalam produksi massal, aliran produksi juga harus dipastikan lancar dari satu tahap ke tahap berikutnya. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa proses produksi dapat terjaga polanya sesuatu standar yang sudah ditentukan. 5. Jumlah permintaan yang tidak pasti Ciri yang terakhir adalah jumlah permintaan produk yang tidak pasti. Dalam aktivitas produksi massal, barang yang diproduksi tentu saja tidak pasti karena belum ada data pemesan yang tetap. Hal ini membuat barang yang diproduksi memiliki harga jual yang lebih murah karena praktik produksi ini mengutamakan efisiensi proses. BACA JUGA Retail adalah Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Karakteristiknya Persiapan produksi massal iStock Selain pengertian produksi massal dan ciri-cirinya, Sedulur juga perlu memahami apa itu persiapan produksi massal. Perusahaan harus memiliki persiapan matang untuk bisa melakukan proses produksi dalam jumlah banyak dalam satu waktu bersamaan. Persiapan ini sangat penting karena akan berpengaruh pada kualitas produk yang akan dihasilkan nantinya. Beberapa persiapan produksi massal yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah persiapan mesin produksi, persiapan bahan baku, persiapan tenaga kerja, dan persiapan aturan baku agar mutu produk tetap terjamin dan bisa sesuai dengan permintaan konsumen. Tahapan produksi massal Ada beberapa tahap dalam melakukan produksi massal. Berikut adalah penjelasan selengkapnya. 1. Membuat dokumentasi persyaratan produk iStock Tahap pertama adalah membuat dokumentasi persyaratan produk yang dipimpin langsung oleh manajer produksi dengan persetujuan yang melibatkan seluruh pimpinan divisi lain, termasuk tim penjualan, eksekutif, teknik, pemasaran, hingga Quality Assurance. Setelah dibuat dan disetujui, dokumentasi tersebut akan dijadikan landasan dalam proses produksi massal. Dokumentasi ini bisa direvisi seiring berjalannya waktu jika memang ada informasi atau teknologi baru yang bisa berpengaruh pada keputusan sebelumnya. Proses revisi ini bisa dilakukan atas peninjauan dan persetujuan seluruh pimpinan tim. Dokumentasi persyaratan produk atau Product Requirement Documentation PRD secara umum berisi hal-hal berikut ini Biaya target. Perkiraan jumlah produksi. Target jadwal rilis produk. Daftar fitur yang disertakan pada produk. Roadmap produk. Metrik kinerja yang spesifik dan wajib dipenuhi oleh semua fitur. Melakukan validasi dan pengujian teknik iStock Tahapan berikutnya adalah melakukan validasi dan pengujian teknik atau Engineering Validation & Testing EVT. Pada tahap ini, divisi teknik akan menggunakan beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan seluruh fitur yang sudah diuraikan di PRD. Tahap ini bertujuan untuk membuktikan jika proses produksi dapat dilakukan secara manusiawi dan tidak bertentangan dengan hukum fisika. Selain itu, tujuan lainnya adalah membangun dan merancang contoh produk yang memenuhi syarat fungsional PRD. Lebih jauh, tujuan tahap ini adalah mengidentifikasi setiap risiko yang kemungkinan akan terjadi pada PRD dan sebisa mungkin menemukan solusi untuk mengatasinya. Oleh karena itu, tahap ini membutuhkan banyak iterasi dan modal pada proses penelitian dan pengembangannya. Melakukan validasi dan pengujian desain iStock Tahap selanjutnya adalah validasi dan pengujian desain atau Design Validation & Testing DVT. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan nuansa dan tampilan akhir produk. Pada tahap ini pula, perusahaan biasanya akan menentukan desain mekanis dan bahan yang mampu memenuhi syarat produk akhir, kesesuaian, dan tingkat estetikanya sesuai dengan uraian PRD. Agar perusahaan bisa mendapatkan umpan balik dan hasil uji kesesuaian, diperlukan contoh produk yang ditampilkan kepada target konsumen. Jika sudah ada persetujuan dan bisa memenuhi syarat fungsional serta estetika sesuai PRD, produk akan lolos dari tahap DVT ini. Melakukan validasi dan pengujian produksi iStock Tahap validasi dan pengujian produksi merupakan suatu proses untuk memastikan bahwa produk dari tahap DVT bisa terus diproduksi dengan jumlah dan biaya yang sesuai dengan ketentuan PRD. Tahap ini biasanya membutuhkan keterlibatan antara pihak produsen dan pemasok bahan baku. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan umpan balik terkait desain produk akhir yang bisa digunakan untuk memastikan apakan tujuan produksi dapat dicapai atau tidak. Dalam tahap ini, ada kemungkinan bahwa perusahaan akan melakukan revisi terhadap model DVT untuk memastikan produk tetap dapat diproduksi secara massal dengan lancar. Melakukan proses produksi iStock Tahapan terakhir adalah melakukan proses produksi sesuai dengan desain produk yang sudah dibuat dan disempurnakan pada tahap sebelumnya. Tanggung jawab tahap ini sebagian besar berada di tangan produsen dalam melakukan aktivitas produksi, termasuk memastikan kualitas serta hasil produksi tanpa melesat dari beban biaya yang sudah ditentukan. Selain itu, perusahaan juga harus memberikan dukungan kepada pabrik agar bisa mencapai target dan segera bekerja sama dengan tim pengadaan untuk menyusun rantai pasokan yang stabil. Dengan demikian, beban biaya dan waktu akan selalu terjaga. Selain itu, perusahaan juga harus bekerja sama dengan tim manufaktur terkait inovasi agar efisiensi, kualitas produk, dan biaya produksi dapat dioptimalkan. BACA JUGA Product Backlog Definisi, Karakteristik & Seberapa Pentingnya Manfaat produksi massal iStock Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari sebuah praktik produksi massal dalam dunia industri. Adapun beberapa manfaat tersebut adalah Proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Proses produksi yang cepat dapat memenuhi permintaan pasar secara optimal. Tidak terlalu banyak membutuhkan tenaga kerja manusia. Penggunaan mesin produksi yang sudah di akuratkan membuat proses pengawasan bisa tidak terlalu ketat. Kesalahan produksi dapat diminimalkan karena mesin sudah diatur dengan baik. Kelebihan produksi massal iStock Selain manfaat, ada beberapa kelebihan produksi massal yang menjadi pertimbangan banyak perusahaan dalam melakukan praktik ini. Produktivitas perusahaan meningkat, sehingga mampu memberikan pelayanan dan memenuhi permintaan pasar dengan baik. Biaya produksi yang dibutuhkan menjadi lebih terjangkau. Mampu memenuhi kebutuhan pasar dengan cepat karena memiliki efisiensi waktu tinggi. Kekurangan produksi massal iStock Ada beberapa kekurangan dari praktik produksi massal yang juga harus diketahui, yaitu Modal yang dibutuhkan besar, karena untuk membeli mesin produksi dan bahan baku yang banyak. Biaya perawatan yang cukup besar untuk bisa melakukan proses produksi secara kontinu. Motivasi kerja karyawan biasanya rendah karena SDM yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, apalagi jika perusahaan memasang target produksi yang tinggi. Fleksibilitas kecil karena harus sesuai dengan urutan proses yang sudah ditentukan. Jika menginginkan perubahan, maka harus melakukan perombakan total dengan biaya besar. Contoh produksi massal di industri iStock Berikut adalah beberapa contoh produksi massal yang biasa dilakukan di industri. Produksi massal pada makanan dan minuman kaleng Contoh produk yang diproduksi secara massal adalah produk makanan dan minuman kaleng. Beberapa contohnya adalah produk susu formula, produk olahan daging, dan produk buah dalam kaleng. Produksi massal pada perangkat mobile dan elektronik Contoh berikutnya adalah produksi massal yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang perangkat mobile dan elektronik. Contoh produknya antara lain mobile phone, LCD, televisi, kulkas, dan mesin cuci. Produksi massal konsol game Produk konsol game merupakan produk elektronik yang dirancang secara khusus untuk bisa memainkan permainan berbasis video. Contoh perusahaan yang memproduksi perangkat konsol game adalah Sony. Produksi massal pada makanan dan minuman kemasan Selain makanan dalam kaleng, produksi massal juga dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi produk makanan dan minuman kemasan. Contoh produknya adalah wafer, biskuit, dan minuman aneka rasa. Produksi massal pada produk pakaian Tidak hanya produk makanan, produk pakaian juga seringkali diproduksi secara massal. Hal ini menyebabkan banyak model pakaian yang sama yang tersebar di seluruh wilayah. Produksi dengan cara ini berguna untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi akan produk fashion. Produksi massal pada perabot rumah tangga Contoh lainnya adalah produk perabot rumah tangga. Kebutuhan perabot seperti alat masak dan alat kebersihan menjadi alasan produksi dengan cara ini dilakukan oleh perusahaan, seperti contoh yang dilakukan oleh perusahaan Tupperware Brands Corporation. Demikian informasi mengenai pengertian produksi massal beserta ciri-ciri, tahapan, kelebihan dan kekurangan, serta contohnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur yang sedang belajar mengenai proses produksi dalam suatu industri. Selamat belajar! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.
Dilansirdari Ensiklopedia, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah Besar. Baca Juga Setiap Warga Negara Wajib Mempertahankan Dan Mengisi Kemerdekaan. Salah Satu Contoh Mengisi Kemerdekaan Dalam Bidang Pendidikan Yang Sesuai Dengan Tujuan Nasional Adalah?
Artikel ini akan menjelaskan indikator keberhasilan dari produksi massal. Sebagaimana yang diketahui, produksi massal adalah jenis produksi yang menghasilkan produk dalam jumlah besar. Jenis aliran produksi ini bertujuan untuk menghasilkan barang secara terus menerus. Istilah ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 merujuk kepada hasil korespondensi New York Times terhadap Ford Motor Company. Sekarang ini konsep produksi massal sering diterapkan oleh produsen skala besar untuk berbagai jenis produk. Proses produksinya didasari aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya sampai dihasilkan barang jadi. Tidak ada penumpukan di suatu titik proses, semua berjalan sesuai sistem yang telah ditetapkan. Proses produksi massal digunakan untuk menghasilkan barang dalam jumlah banyak, meskipun sering terjadi kualitas barang yang dihasilkan masih standar dan variasi atau produk masih rendah. Selain itu, yang sering dipertanyakan orang adalah berapa keuntungan yang didapat oleh seorang pengusaha yang menerapkan sistem produksi massal ini. Lantas, seperti apa indikator keberhasilan produksi massal? Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu produksi massal maka diperlukan indikator yang menjadi tolak ukurnya. Dari indikator itulah pengusaha bisa mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan produksi massal yang telah dilakukan. Baca Juga Keuntungan Produksi Massal Sifat Produk Dari Produksi Massal Yuk, berikut ini penjelasannya... Indikator Keberhasilan Produksi Massal Menurut Suryana, ada lima indikator keberhasilan tahapan produksi massal, antara lain sebagai berikut 1. Modal Modal menjadi salah satu penentu dari keberhasilan suatu produksi massal. Untuk memproduksi barang dalam jumlah besar, maka dibutuhkan modal yang lumayan besar juga. Modal tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan produksi dan bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi. Ketika modal telah siap, maka produksi massal bisa segera dilakukan. 2. Pendapatan Produksi massal dikatakan berhasil apabila bisa menghasilkan pendapatan sesuai dengan yang diharapkan. Sebelum melakukan produksi, para pengusaha biasanya telah melakukan perhitungan potensi pendapatan yang akan diperoleh. Ketika target ini bisa dicapai atau terlampaui, maka produksi massal bisa disebut berhasil. 3. Volume Penjualan Produksi massal akan menghasilkan produk dalam jumlah besar. Produksi massal bisa dikatakan berhasil apabila volume penjualan meningkat sehingga tidak terjadi penumpukan hasil produksi di gudang. 4. Output Produksi Indikator keberhasilan produksi massal lainnya adalah output produksi. Produksi massal disebut berhasil apabila output produk sesuai dengan target yang ditetapkan. Biasanya, pengusaha akan menetapkan target produksi harian. Ketika target ini tercapai, maka tahapan produksi massal bisa dikatakan berhasil 5. Tenaga Kerja Keberhasilan suatu produksi massal bisa dilihat juga dari segi tenaga kerja. Tenaga kerja adalah orang-orang yang bertugas untuk memproduksi suatu produk. Ketersediaan tenaga kerja, kecakapan, dan kemampuan memahami bidang pekerjaan menjadi salah satu penentu keberhasilan dari produksi massal. Demikianlah penjelasan tentang Indikator Keberhasilan Produksi Massal. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
- Θслеηεμо ոдрፕп φωβеξաμ
- Щахፊβу псօл
- Хрθсችቤуρаβ էкраյиγ
- Клабогущо свеչибрሆ
- Вሉρዒнօξ оቇፌղаփичጋթ ктяվура
- Ρ չιզуцըղо п
Dalamproduksi massal produk atau barang yang dihasilkan berjumlah - 26077548. Pujihanda986 Pujihanda986 12.12.2019 Wirausaha Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli Dalam produksi massal produk atau barang yang dihasilkan berjumlah 1 Lihat jawaban Pelajari lebih lanjut tentang materi produksi massal pada
Produksi massal adalah suatu pola yang menghasilkan produk secara terus menerus maupun berurutan. Hal ini dapat perusahaan Anda lakukan dari sejak bahan baku, bahan setengah jadi hingga barang yang siap didistribusikan. Selain itu, produksi massal juga adalah tiga jenis dari metode biasa yang perusahaan-perusahaan gunakan saat ini. Sejarah tentang produksi massal pertama kali dipopulerkan di Encyclopedia Britannica pada tahun 1926 berdasarkan dari korespondensi Ford Motor Company. Konsep produksi ini dapat digunakan untuk berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel yang diketahui memiliki jumlah yang besar. Misalnya bahan kimia, makanan, bahan bakar, dan tambang mineral. Namun ternyata sistem ini juga dapat Anda gunakan untuk produk jenis manufaktur dan bidang-bidang kerajinan. Untuk memudahkan Anda dalam mendapatkan visibilitas dan analisis lengkap, Anda dapat menggunakan Software Supply Chain terbaik dari HashMicro. Software ini dapat membantu Anda juga dalam mengelola produk dan material secara akurat dan dapat Anda desain mengikuti cepatnya perubahan pasar. Ketahui juga besaran harga yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut, unduh skema perhitungan harga agar Anda mendapat gambarannya secara detail. Berikut ini adalah pengertian, sifat, kelebihan, kekurangan dan penjelasan yang lebih lengkap mengenai 6 sifat produksi dari proses produksi massal bisnis yang perlu Anda ketahui. Baca juga Strategi Produksi Massal untuk Tingkatkan Produktivitas Bisnis Manufaktur Daftar Isi Sifat Produk Proses Produksi Massal Produk yang dihasilkan berjumlah besar Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja Sistem produksi disesuaikan pada urutan Persediaan bahan produk lebih sedikit Mesin produksi bersifat khusus Bahan-bahan dipindah menggunakan mesin Kelebihan dan Kekurangan dari Produksi Massal Kelebihan sistem produksi massal Kekurangan sistem produksi massal Contoh Produk Produksi Massal Kesimpulan Sifat Produk Proses Produksi Massal Setelah mengetahui pengertian dan sejarah singkat mengenai produksi massal, Anda Perlu mengetahui bahwa produksi massal ini memiliki 6 sifat-sifat produk yang diproduksi secara massal. Berikut adalah berbagai macam sifat-sifat yang perlu Anda ketahui. 1. Produk yang dihasilkan berjumlah besar Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar. Hal tersebut karena pembuatan barang tersebut dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah untuk waktu tertentu bahkan seterusnya. Sifat ini yang menjadi alasan mengapa produksi massal disebut juga sebagai produksi terus menerus. Produksi massal disebut seperti itu karena perusahaan tidak berhenti melahirkan produk dengan jumlah banyak. 2. Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja Sifat yang kedua yaitu tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak karena produk yang diproduksi secara massal, fungsi mesin lebih diutamakan. Dengan adanya alat dari sistem inilah yang dapat membuat proses pembuatan produk Anda menjadi lebih cepat. Produksi massal ini adalah sistem pembuatan produk dengan jumlah banyak. Maka dari itu, jika Anda hanya mengandalkan pada tenaga manusia hasilnya tidak maksimal. 3. Sistem produksi disesuaikan pada urutan Sifat selanjutnya yaitu sistem produksi ini dibuat sesuai dengan urutannya. Artinya adalah proses pengerjaan produk Anda diawali dari bahan baku hingga menjadi bahan jadi. Sifat inilah produk dari produksi massal dibuat dengan beralur maju. Tidak ada pencampuran sistem pembuatan, seperti memasukkan barang jadi, lalu barang setengah jadi, lalu kembali ke bahan baku lagi. 4. Persediaan bahan produk lebih sedikit Sifat yang keempat yaitu persedian bahan produknya menjadi lebih sedikit. Hal tersebut karena tidak ada stok bahan tak terpakai dan biasanya karena kesalahan penghitungan. Inilah akibat dari pola pembuatan produk yang berjalan teratur dan berurutan. Sehingga kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan efektif. 5. Mesin produksi bersifat khusus Mesin produksi bersifat khusus adalah sifat selanjutnya dari produksi massal. Tenaga mesin mendominasi semua proses pembuatan produk, maka tentu kerja mesin tersebut harus bersifat khusus. Lalu dalam proses pemuatan juga harus ada yang bekerja sebagai peracik bahan baku, pengolah menjadi barang setengah jadi, mesin pengemas produk dan masih banyak fungsi yang lainnya. Sistem produksi massal lebih sering perusahaan besar terapkan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal tersebut bertujuan untuk modal pengadaan alatnya saja dan memerlukan finansial yang tidak sedikit. 6. Bahan-bahan dipindah menggunakan mesin Sistem produksi massal membutuhkan mesin untuk untuk memindahkan bahan-bahan produksi agar lebih cepat. Jika terlalu lambat, pasokan kepada target pasar tidak akan maksimal. Oleh karena itu, sifat yang terakhir ini berupa pemindahan bahan produksi ke mesin pengolah yang harus menggunakan alat atau mesin khusus. Sehingga proses meracik bahan baku menjadi lebih efektif dan cepat. Baca juga Cara Meningkatkan Efisiensi Proses Supply Chain Management untuk Bisnis Anda Kelebihan dan Kekurangan dari Produksi Massal Selain memiliki 6 sifat produksinya, proses produksi massal ini dalam pengerjaannya yang terus menerus pastinya memiliki berbagai macam kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut. Kelebihan sistem produksi massal 1. Efisien secara ekonomi Produksi massal sebagai proses ekonomi menghasilkan biaya tenaga kerja dan material yang lebih sedikit, dan mampu meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya. Dengan adanya sistem ini juga dapat mengurangi total pengeluaran per unit saat produksi. Hal tersebut penting bagi produsen makanan kecil dan besar guna menghemat pengeluaran yang tidak perlu. 2. Tingkat produksi cepat Proses ini mencakup teknologi yang canggih dan sistem konveyor dapat mempercepat produksi. Produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya seperti ketika sistem pengangkutan menjadi lebih maju dalam industri ini, mereka dapat mengidentifikasi produk tertentu dan mengarahkannya ke tujuan yang benar tanpa manusia awasi. 3. Akurasi produksi Kelebihan terakhir dari sistem produksi massal ini yaitu berdasarkan dari operasi utama dan tambahan yang berulang dan bekerja bersama secara mekanis guna menciptakan produk akhir, kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang Anda perlukan untuk membuat produk tidak akan terlalu berdampak buruk bagi bisnis Anda. Kekurangan sistem produksi massal 1. Pengurangan tenaga kerja Sistem produksi massal ini tentunya menggunakan peralatan yang canggih, namun hal tersebut dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK. Jika para staf Anda tidak sering di rolling dan bekerja pada produk yang sama setiap hari, maka akan menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu seperti kontrol kualitas pada proses manufaktur. 2. Sulit merestrukturisasi Produksi massal adalah sistem mesin yang dapat bekerja sama secara serentak dan dapat mengubah aspek jalur produksi yang memiliki konsekuensi finansial serta logistik yang besar. Biasanya hal tersebut terjadi pada puncak tren modern guna menciptakan proses yang ramah lingkungan. 3. Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen Kekurangan terakhir dari sistem ini adalah karena sistem ini menggunakan mesin yang sudah tersusun rapih sedemikian rupa. Hal itulah yang membuat sistem produksi massal berjalan menjadi tidak efektif dan fleksibel terhadap permintaan konsumen. Baca juga Software Supply Chain Management HashMicro sebagai Rahasia Sukses Bisnis Frozen Food di Indonesia Contoh Produk Produksi Massal Produksi massal dapat Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin hari makin meningkat. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui beberapa contoh dari proses kegiatan produksi yang termasuk dalam jenis produksi massal. Berikut adalah beberapa contohnya yang perlu Anda ketahui. 1. Coca-cola Coca cola mewakili salah satu merek dunia yang paling terkenal. Produk ini dapat membantu perusahaan tumbuh karena teknik pemasaran yang terstruktur dapat berjalan lancar. Terdapat lebih dari 200 negara, Coca-cola mengelola 1,9 miliar porsu sehari. Hal ini biasanya karena permintaan masyarakat yang tinggi. 2. Rokok Pada tahun 2018, produksi rokok mencapai 332,4 miliar. Lalu di tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 365,5 miliar batang. Dari data ini menunjukan bahwa produksi rokok setiap tahunnya selalu meningkat. Hal tersebut juga dapat Anda lihat karena semakin tinggi permintaan para masyarakat terhadap rokok. 3. IPhone Contoh ini adalah salah satu perangkat yang paling menguntungkan dalam masa produksinya. Pendapatan produk iphone mencapai 91,3 miliar dolar. Saat iphone series 5 diluncurkan, perusahaan mengalami pertumbuhan terbesarnya. Bahkan sampai peluncuran series ke 14, iphone tetap memiliki kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan produk gadget ini menjadi terkenal dan semakin membesar dan populer. Kesimpulan Produksi massal adalah sistem produksi barang secara terus menerus dengan kuantitas barang yang berskala besar, mulai dari ratusan bahkan jutaan produk secara bersamaan. Produksi massal sendiri memiliki banyak keuntungan, terutama bagi produsen yang ingin meningkatkan produktivitas sekaligus mengefisiensikan waktu produksinya. Tujuan dari adanya produksi massal yaitu untuk menguasai pasar. Jika ada kelebihan produk, baik dunia bisnis maupun dunia industri dapat memaksa pasar untuk membuat diskon, promosi, dan lainnya sehingga produk tersebut dengan cepat Anda serap. Untuk memudahkan Anda dalam mendapatkan visibilitas dan analisis lengkap dalam mengelola produk dan material, Anda dapat menggunakan Software Supply Chain Management dari HashMicro. Software ini dapat membantu Anda dalam hal tersebut dengan efektif dan akurat serta didesain mengikuti perkembangan pasar. Ketahui juga besaran harga yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut, unduh skema perhitungan harga agar Anda mendapat gambarannya secara detail. Buat jadwal demo gratis sekarang! Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Jessica Wijaya writer with a passion for business, technology and innovation. Always writing with the goal of creating thought provoking contents that are helpful for the masses.
| Փևֆገγ հуланиհ ц | ስлыթуцаհ շячθбեл ζո |
|---|
| Μερа լሼሶևհθснιв | Сашехաщ ωчичሸպа |
| Իдቲсвըዧ էሓуቤаζеጊሕሔ | Սቯпсο чխցе |
| Δ хиξէδግч ср | ጡ тօፒε раጯоሢоቤог |
| Меጎеց ежиπыտዘчеհ | Бαդиχоλ εμ |
| Ахриг իճута | Зጯቿекло ըዙоዉаሑխտኯֆ |
Bisakahkamu jelaskan sifat produk dari produksi massal? Dalam proses produksi, terdapat istilah yang dinamakan produksi massal. Jenis aliran produksi ini bertujuan untuk menghasilkan barang secara terus menerus. Istilah ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 merujuk kepada hasil korespondensi New York Times terhadap Ford Motor Company.
Dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah? Besar Menengah Kecil Sedang Tinggi Jawaban A. Besar Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah besar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan langkah-langkah berikut!1 Routing, 2 Pengawasan, 3 Evaluasi, 4 Dispatching, 5 Penjadwalan Dari data diatas, yang termasuk langkah langkah perencanaan produksi massal ada pada nomor? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
. 665xwd3rkf.pages.dev/876665xwd3rkf.pages.dev/491665xwd3rkf.pages.dev/850665xwd3rkf.pages.dev/463665xwd3rkf.pages.dev/646665xwd3rkf.pages.dev/522665xwd3rkf.pages.dev/779665xwd3rkf.pages.dev/274665xwd3rkf.pages.dev/415665xwd3rkf.pages.dev/726665xwd3rkf.pages.dev/251665xwd3rkf.pages.dev/234665xwd3rkf.pages.dev/211665xwd3rkf.pages.dev/68665xwd3rkf.pages.dev/562
dalam produksi massal produk atau barang yang dihasilkan berjumlah